Aku tertidur dalam sengap dan perihku
Duka mulai mengalir
Dari sendu pelipisku
Bongkah batu jatuhi bahuku
Pundak berundak mengerucut
Duka itu kian sendu
Sadarlah?!?!?!
Luka yang kian menjurang
Duka ku pun menggunung
Akibat dari Lidah tak bertulang
Buat aku terlempar
Seketika!
Ke lubang lampau
Masih kau cecar
Dengan denyut benci di rautmu
Aku terima.
Lihat Kau cerca boneka itu hingga tak sadar?!
Buas!!
Kau Cabik boneka itu hingga tak bernyawa
Asal kau suka !
Kau yang tentukan matinya boneka itu?!
Kau kenal baik..
Boneka itu punya nyawa
Punya Rasa?!
Punya Hati.
Ya, Akulah boneka itu?!
Meski memarnya belum hilang..
Boneka itu tetap kau buang?!
Duka mulai mengalir
Dari sendu pelipisku
Bongkah batu jatuhi bahuku
Pundak berundak mengerucut
Duka itu kian sendu
Sadarlah?!?!?!
Luka yang kian menjurang
Duka ku pun menggunung
Akibat dari Lidah tak bertulang
Buat aku terlempar
Seketika!
Ke lubang lampau
Masih kau cecar
Dengan denyut benci di rautmu
Aku terima.
Lihat Kau cerca boneka itu hingga tak sadar?!
Buas!!
Kau Cabik boneka itu hingga tak bernyawa
Asal kau suka !
Kau yang tentukan matinya boneka itu?!
Kau kenal baik..
Boneka itu punya nyawa
Punya Rasa?!
Punya Hati.
Ya, Akulah boneka itu?!
Meski memarnya belum hilang..
Boneka itu tetap kau buang?!
No comments:
Post a Comment