October 30, 2012
Catatan Hitamku
Dahulu sebelum Cahaya Illahi menyinariku dan menyadarkanku, Aku bukanlah orang yang tau dan mengerti Agama. Aku adalah seseorang yang selalu bertindak sesuai keinginan hatiku, meskipun hal itu selalu menuntunku ke dalam Masalah dan selalu semakin jauh dari Jalan-Nya. Aku menganggap pengajian itu adalah hal kuno dan ajang ngerumpi ibu-ibu sambil promosiin anak cowoknya. Kegiatan Remaja Masjid adalah hal yang membosankan, dan pakaian muslimah itu merupakan hal yang dapat merubah imej populerku jadi kampungan. Gaya metal dan funky yang selalu aku banggakan.
Aku yang dahulu selalu anti jika diajak teman sesama muslim untuk ikut datang ke majelis-majelis pengajian, " Aku ada acara" atau " aku lagi Malas.. " dalih ku jika mereka mengajakku. Mereka hanya berkata, "oh ya udah Nand, kami berangkat dahulu.." dengan tersenyum.
Di saat mereka semua Khusyu' dengan kalam-kalam Allah. Aku dengan bangganya pergi ke tempat" hiburan malam yang bisa ku bilang sekarang adalah sarang Syaithan.. Hidup dikelilingi Kepulan asap rokok, candaan-candaan tak senonoh, tertawa terbahak, berpacaran bukan lagi hal yang melanggar norma, hidupku penuh Maksiat dahulunya. dan bodohnya itu adalah hal yang kuanggap keren. Tapi untungnya saya masih tahu batasan. aku tak pernah lupa waktu jika bermain meski aku pulang malam, tapi aku tak pernah pulang pagi..
Sampai dirumah omelan papa & mama hanya lewat ditelingaku tanpa pernah mampir di otak terlebih dahulu.
mungkin kalian membaca catatanku ini dengan ber Istigfar berulang kali. tapi memang itulah kenyataannya.
Mama dan Papa hampir putus asa mendidikku.
bahkan hampir setiap hari kudengar Mama Menangis sambil berdoa, memohon agar aku disadarkan. tapi tak kunjung sadar..
Beliau selalu dan selalu mengingatkan ku untuk Shalat Fardhu, tapi tak kulakukan.
Gelar Lulusan Madrasah Tsanawiyah pun hanya jadi gelar. Pelajaran yang kudapat disana pun hanya tinggal kenangan.
Aku tak peduli keadaan sekitar, yang ku pedulikan adalah kesenanganku dan nafsu duniaku karena rayuan Syetan.
Kepercayaan orang tuaku pun memudar terhadapku..
Hal itu terus berlanjut hingga pada liburan kemarin Kenaikan kelas 3, aku menghabiskan waktuku di rumah Kakak Sepupuku. Niat awal stay on there hanya 1 hari 1 malam.
tapi ternyata aku ketagihan stay on disana karena, pertama, suasananya nyaman.
kakakku siap sedia kalau aku butuh apa-apa. ketiga, ia memberiku buku-buku bagus, dan mulai mempengaruhi aku memberi tahu aku islam yang sebenarnya. bagaimanakah seorang muslimah itu, selama ini aku sendiri, selalu merasa sendiri karena di hatiku aku tak pernah menyadari adanya Allah. Ia berhasil meng Islamkan aku kembali, dengan taktik sederhana yaitu melalui buku, entah beliau tahu atau tidak kalo aku mudah terpengaruh melalui buku,
Aku selalu nyaman berada disampingnya, entah karena sifatnya yang mengayomi atau kesabarannya?
kedua, aku mulai terketuk saat mendengarkan beliau mengaji disampingku. entah kenapa aku merasa sedikit kecewa ketika beliau berhenti membaca.
Beliau juga yang mulai mendekatkan aku dangan temanku di SMA yang ikut kegiatan Kerohanian Islam. aku sedikit demi sedikit mulai terbawa.. bahkan di hari kepulanganku, Beliau membawakan 2 buah buku yang aku suka dan sebuah Al qur'an, yang selalu beliau baca setiap hari selembar.
Beliau selalu mengingatkan aku agar tak menyerah. dan selalu Istiqomah dengan gayanya seperti Mas Gagah (tokoh novel)
"Nanda insyaf, Istiqomah, Huh,Huh,Huh," selalu beliau berkata seperti itu yang herannya selalu membangkitkan semangatku. :) thanks a lot my brother.
Aku merasa tenang dan tak sendiri akhir-akhir ini, dan aku mulai menjejali diriku dengan pengetahuan agama. dan Alhamdulillah perubahanku ini didukung oleh banyak orang, meski awalnya Orang Tuaku selalu menguji Imanku.
Especially Thanks for My Lord, Allah SWT
thanks to my Greatest Brother,Mas Eko Prastyo :)
My Parents, mom and pa
My supportter Ukhti Galih:)
:)
Big Love to All..
Salam Ukhuwwah Islamiyyah.
Semoga pengalaman ini bisa jadi renungan untukku dan menjadi contoh bagi yang lain. :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment