Aku ngga bisa terus- terusan
membohongi orang yang mencintaiku…
Sejak 2 tahun yang lalu, saat aku
mulai masuk SMA, semua hal yang aku lakukan hanya pembohongan, akhir-akhir ini
aku menyadari bahwa diriku sudah seperti boneka hidup yang bernyawa tapi tak
berjiwa.. kosong .. aku hanya membiarkan diriku dimiliki orang lain tapi tidak
dengan hatiku.. hatiku masih jatuh pada cinta Keduaku… yang malah kini sudah
bahagia dengan seorang wanita bernama Ms. M,, aku bodoh memang , tak pernah berani
menyatakan yang sebenarnya… Tuhan, keadaan, waktu, takdir pun tak berpihak
padaku. Harus bagaimana aku setelah ini? Apa aku harus hidup penuh kebohongan?
Tawa yang palsu, senyum yang hampa? Bodohkan? Pikiranku tidak pernah ada
ditempatnya, kalau aku bisa memutar waktu, aku ingin mengubah semua salahku di
masa lalu, aku akan membuat hidupku lebih bahagia, lihat saja sekarang dirimu
Nandha,,, kamu seperti mayat hidup. Berjalan tanpa jiwa, bisa berpikir, tapi
tak punya hati, Nand kamu lupa ya? Haatimu kan dibawa lari oleh seorang pria
bernama Mr. B…
TuhAn ,, aku memang pernah meminta
padamu agar mereka bahagia, agar mereka terus bersama, tapi sekarang, bolehkah,
jika aku meminta, pisahkan mereka, karena hatiku sangat sakit melihat mereka
berdua, ini tak adil bagiku, mungkin adil buat mereka, karena mereka tidak
merasakan sakit hati yang kurasa,, kurasa 1.5 tahun sudah cukup buat mereka
bahagia, bisakah aku bahagia sama dia? Aku takkan bisa jika bukan dengannya
tuhan,,,
Dia adalah cintaku yang kedua,
bagaimana bisa aku melepaskan dia begitu saja, aku takmau menyakiti hati banyak
pria lain, sudah berkali-kali aku menjalani cinta, tapi tak ada yang bisa
seperti dia, Tuhan tolong aku minta sekali ini saja, buat aku bahagia dengan Dia, Seseorang yang pernah ada dimasa laluku,
aku akan menunggu meski 1 tahun atau 5 atau sepuluh , atau sampai akhir
hidupku. Aku mencintainya Tuhan, aku hanya ingin akhir hidupku bahagia dengan
dia,, kenapa ini menjadi sangat tidak adil buat saya Tuhan? Apa aku ngga pantas
bahagia, Tuhan sekali lagi kukatakan Aku hanya Mencintai dia, Aku takkan
Menyerahkan hatiku jika bukan dengannya???
Tak bisakah dibuat jadi Mudah Tuhan.
Aku sudah bersabar Untuk 2 tahun ini, merasakan sakit saat dia berada dipelukan
wanita itu, hatiku selama ini selalu bertanya, Kenapa bukan aku yang
memeluknya? Kenapa bukan aku yang menghapus air matanya? Kenapa bukan aku yang
membuatnya tertawa? Kenapa bukan aku yang merawatnya saat ia sakit? Kenapa
bukan aku yang menenangkannya saat dia gelisah? Kenapa bukan aku yang meredam
amarahnya saat dia marah??
Aku bisa terima jika aku harus
berpisah dengannya setelah aku memilikinya, tapi jangan saat aku mencintainya
dari jauh, sakit sekali di batin ini rasanya… bahkan sampai air mata ini
mongering lukaku nggak kering juga. Aku harus apa ? bilang padanya kalu aku
mencintainya? Mengatakan kalu aku bersedia menemaninya sampai mati, akan Sulit
sekali, apalagi dia memiliki seseorang, salahkah aku mencintainya??? Dosa kah
bila kukatakan aku mencintainya?
Apa tak apa-apa? Aku pasti terlihat buruk setelah ini,,, apa aku ngga
pantas bahagia? Apa hanya aku yang harus menderita didalam cerita ini? Kalaupun
aku tak pantas untuknya. Ijinkan aku berakhir dengan yang satunya,, cinta
pertamaku,, kenapa selau susah??? Kenapa aku ngga boleh bahagia? Tuhan, apakah kau yakin sudah membagi takdir
dengan seadil-adilnya?? Aku sudah banyak bersabar disini, tidak mengeluh, tidak pernah menyalahkanmu atas takdirku,
durhakakah aku jika aku mengatakan aku meragukan adanya dirimu? Bodohkah aku.
Jika aku mengatakan, aku tak percaya takdirmu??? Tidak, , aku percaya, jika aku
tak percaya kenapa aku harus bertahan sejauh ini? Jika aku sudah tak percaya
harusnya sudah dari dulu kuakiri takdirku, mati, dan berada dilantai dasar
Neraka,, meski aku sendiri terkadang bertanya apakah surga dan neraka memang
ada? Tapi pada kenyataannya aku tetap percaya ada surga dan neraka,,, bisakah
aku memintta? Kembalikan B atau A,,, aku tak tahu mana yang akan jadi
takdirku, tapi aku yakin pada keyakinanku keyakinan hatiku, bahwa kau sudah
siapkan yang terbaik untukku. Meski aku masih terus berharap takdirku adalah dia,, tolonglah, aku mencintainya, sangat mencintainya,, benar,benar
mencintainya, apa aku salah???
No comments:
Post a Comment