Hi guys..
Apa kabar.. #lesu banget
Hari ini.. bukan sore ini..
Harusnya sore ini aku bisa langsung stay in home,
Tanpa harus ditahan oleh sang hujan..
Ya, Sang hujan menahanku,
Di senja yang kian menggelap.
Entah kenapa, ketika kurasa hujan mulai pergi,
Ia kembali lagi ,,
Mengingatkan aku akan memori lalu,
Apakah sang hujan sengaja melakukan itu?
Kelihatannya sang hujan sengaja melakukannya.
Ketika kurasa,
Malam mulai datang..
Hujan tak juga pergi,,
Rupanya ia ingin melihatku tetap tinggal bersama sang malam..
Malam, juga tak ingin beranjak untuk berhujan-hujanan
Seperti yang lain..
Ia tetap disini, di sampingku,
Memutar sebuah sonata,
Dan mulai mengomentari diriku..
Ah.. aku suka komentarnya..
Komentar lucunya
Pernah satu waktu,
Ia berceloteh tajam,
Yang tentu saja menohok diriku..
Tapi malam memang begitu..
Ia menyuruhku melupakan
Pelangi,
Matahari,
Hujanku..
Dan menyuruhku, tinggal di kegelapan
Bersamanya
Berdua..
Dan tentu saja,
Aku yang perhitungan ini tidak bisa menerimanya.. begitu saja..
Ahh..
Spekulasi bodoh
Logika yang gila.
Aku tahu ia berpikir seperti itu..
Ia menyesalkan Logikaku yang berlebihan..
Bukan itu..
Hanya saja perasaanku masih pada sang Matahari itu...
Iya, dia yang lebih menyilaukan mataku daripada kesemuanmu..
Aku sadar
Kamu memang malam, yang penuh misteri,
Tapi
Aku bukan orang yang bisa kamu harapkan begitu.
Aku bukan orang yang tepat untuk misteri dan keheninganmu
Aku orang yang selalu melongok ke masa lalu..
Malamku sayang..
Tahukah kamu ungkapan
Kalau jodoh tak lari kemana?
Haha
Jika kau jodohku, pasti akan berakir denganmu juga..
Tapi tidak sekarang..
Eh, ternyata hujan tak sependapat denganku..
Ia lebih suka jika aku bahagia dengan kamu
Daripada dengan sang Matahari yang tidak bisa ku jangkau.
Sejengkal pun.
Sedih jika mengingat itu..
Keegoisanku..
Sekarang aku seperti melihat
Film dokumenter
Yang berjudul, Keegoisan,
Dan bersambung dengan Kebodohan..
Diakhiri dengan yang berjudul Penyesalan.
Kamu hebat bisa buat hatiku seperti
Anak labil..
Dear Malam..
No comments:
Post a Comment