July 05, 2013

TOPENG

Aku menekuri sedikit jalan setapak disana.. mencoba mencari sedikit jejak tentang dirimu.
Bodoh memang, mecoba mencarimu tanpa adanya setitik cahaya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan bila sudah menemukannya?", tanya sosok kecil penyembuh lukaku.

"hmmm, entahlah. Aku belum memikirkannya.", jawabku sambil menerawang di kejauhan. "mungkin akan kupeluk dan tak kulepaskan lagi", pikirku dalam hati.

Aku menunggu di jalan setapak itu, jalan kecil perbatasan antara hidup dan mati. Mematung . Kulihat Guardian kecilku mulai bosan. Ia mulai gelisah, sebab yang kutunggu tak kunjung datang.

Tampaknya ia akan mengajukan pertanyaan" konyolnya lagi.

"Nand, takdir itu apa sih?" , tanyanya polos.
"kenapa?", tanyaku balik.
" aku dengar, dari para tetua di ujung desa itu, mereka sering berkata 'kita tidak bisa melawan takdir' begitu", celotehnya.
"begitukah?, bisa saja. takdir itu jalan hidup. kau bisa melawan takdirmu, tapi tak bisa melawan datangnya malaikat mautmu", jawabku sambil menerawang jauh ke awan.
" Maksudmu?, jelaskan dengan bahasa yang bisa kumengerti, tolong", tanyanya dengan wajah bingung.
"Mati. kau tak bisa melawan datangnya matimu.", jawabku.
" hiii,,, bagaimana sih rupa Malaikat Maut itu, Nand?" tanyanya lagi.
"entahlah aku belum pernah bertemu. mungkin sosok itu pernah bertemu dengannya."
"sosok itu? siapa?"
"aku dimasa depan."
"lalu kamu menunggu siapa disini, Nand?"

"Cinta."

Guardian angelku bergeming.

"cinta? siapa cinta? apa cinta baik? apa cinta cantik?"

"Cinta bukan manusia, Dia bisa jadi sahabat manusia, atau sumber ketakutan bagi manusia, cinta bisa baik, bisa juga jahat. Entahlah, dia terlalu misterius.", jawabku.
" jadi kamu menunggu makhluk halus?, Aku pulang saja kalau begitu." katanya sedikit takut.

"jangan, tunggulah sebentar lagi. Makhluk bertopeng itu pasti datang, aku harus menemuinya sebelum aku menjadi aku dimasa depan."

:) :) :) :) :) :)

No comments:

Post a Comment