December 28, 2013

Ketika Aku mulai Lemah.

Ketika aku mulai lemah,, mulai merasa lelah dengan yang namanya kehidupan..
Ketika aku mulai merasa Orang-orang disekelilingku mulai mendesakku, dengan cacian dan hinaan mulut-mulut sok perfect mereka.
Ketika seluruh usahaku dan kerja kerasku tak dihargai.
Ketika kedua orang tua tercintaku tak ada disisiku untuk mendengarkan keresahanku.
Ketika aku merasa aku hanya sendiri..
Seseorang menyadarkan aku dengan senyuman khasnya... 


"Nand, kamu tau gak, kamu kalah sama Gelas keramik ini,, :)", katanya sambil tersenyum.


Aku hanya terdiam dan masih sedikit terisak.


"Ini cantik kan?", katanya sambil melihatku.


aku hanya mengangguk sambil menatapnya bingung

"Tapi kamu tau ngga,, perjuangan dia untuk jadi secantik ini?, dengerin ya ceritanya.." katanya memulai bercerita.



"Alkisah di suatu hari sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko souvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah gelas keramik yang cantik.
“Lihat gelas itu,”kata si nenek kepada suaminya.”Kau benar, inilah gelas keramik yang tercantik yang pernah aku lihat” ujar si kakek. Saat mereka mendekati gelas itu, tiba-tiba gelas yang dimaksud berbicara.
“Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi gelas yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputas. Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak, tetapi orang itu berkata “belum!” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop! Teriakku lagi.
Tapi orang ini masih saja meninjuku tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku kedalam perapian. Panas! Panas! Teriakku dengan keras. Stop! Cukup! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum!” Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum.
Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan ia muulai mewarnai aku .Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak. Wanita itu berkata “belum!”. Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yan lebih panas dari sebelumnya! Tolong! Hentikan penyiksaan ini! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku. Ia terus membakarku.
Setelah puas “menyiksaku”, kini aku dibiarkan dingin. Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkanku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya karena dihadapanku berdiri sebuah gelas keramik  yang begitu cantik. Semuua kesakitan dan penderitaanku yang kulalui menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
Seperti inilah Tuhan membentuk kita. Pada saat Tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi-Nya untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemulian-Nya “Anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai pencobaan, sebab kita tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan."

" Jadi kamu tau.. Tuhan ga bakal kasih beban yang ngga mampu kita pikul kok.. Tuhan itu ibarat case maker di Detective School yang kamu ikuti, Dia ngasih masalah buat dipecahin dan dicari jalan keluarnya, buat kamu belajar.. bukan buat kamu tangisi.. :) masalah itu ngga bakalan selesai kalo cuma kamu lihat.. kaya Tugas statistika bisnis kamu itu yang cuma kamu liatin soalnya. dan ngga kamu coba jawab.. bisa ngga selesai tuh??"

Aku hanya menggeleng dan mulai menghentikan tangisanku.
Ia mengusap pipiku dan menghapus airmataku..

" Percaya deh, Dalam satu hari itu ngga selamanya malam kok.. :), kamu harus kuat ya? aku tau Yayak pasti bisa.. :)", katanya menyemangatiku.

" Kenapa kamu bisa seyakin itu?", tanyaku

" Karena kamu,, Princess Yayak, Bukankah ngga ada yang ga bisa diselesaikan sama Princess Yayakku ini?"

"Kamu, selalu bisa bikin aku bangkit lagi,, :) Makasih ya?"

"Always be.. Whenever you need me I'll be there.. :) Just call me... :) and look at the star. "


December 25, 2013

Salahkah?


"Aku tak ingin mendustai hati "

Ya, memang bukan maksudmu mendustai hatimu tantang perasaanmu kepadaku..
Tapi salahkah jika kau coba jujur tentang hatimu?
Tentang perasaanmu?

Kamu diam, dalam bingung dan bimbang.
Aku tahu kamu menimbang. Menimbang-nimbang keputusan
Keputusan tentang akan dibawa kemanakah. "Kita"

Iya, "kita",, "aku dan kamu"
Bukankah kita sudah terlalu lama stuck di Zona Pertemanan.

Baik. Aku bukan seperti mantan-mantan kekasihmu.
Aku, memang kurang pantas kalau kamu bandingkan dengan model-model cantik yang pernah jadi kekasihmu.

Tapi, Perasaan yang aku punya ini, punya jiwa loh...
Iya dia hidup didalam hatiku.
Dia hidup dari seluruh perhatianmu..

Banyak yang bertanya, " Apa hubungamu sama dia, Nand?"
"Eh, kamu pacaran sama dia ya?"
"Eh kalian berdua cocok loh,, :) pacaran ya?"

dan bahkan... "wahh,, mesra banget sih kalian berdua?"

Tau nggak? Jawabanku atas ribuan pertanyaan serupa diatas?

"Ngga, kami gak pacaran kok,..... Sa-ha-bat.", kataku, dengan mengulum senyum yang "kubuat-buat manis",

Iya, biar mereka ngga tau, kalo dihatiku udah bertambah satu jarum gede yang nancep.

Sakit.

Eh hebat ya kamu, Sesakit apapun itu, sekejam apapun itu, Luka yang kamu ciptakan di Hatiku,
Aku bisa mensyukurinya, dan tidak lagi meneteskan air mata, Ato cadangan air mataku udah habis? mau punah?

















"Dan kini, aku jauh darimu, ada yang hilang dari hatiku ~"


Hahahaha...

Iya loh, ngenes itu waktu, baca SMS kamu, yang isinya:

"Maaf aku gak bisa jemput kamu, Aku lagi nemenin Tanteku acara tuker kado... Minta Ivan aja, Nda"....

Oh oke... itu biasa.
Tapi ngga buat aku.

Sakit loh ya??
Siapa dia? Dia sahabatku.
Lantas apa tujuan kamu? Kamu cemburu?
Please.. itu udah ngasih satu harapan baru loh buat aku.


Iya, kamunya aja yang ga sadar.
Aku tau sejak dia masuk ke kehidupanku, kamu semakin jauh dari aku...

Iya, itu yang aku tau..
Aku ngga mainin perasaanmu, kalo kamu mau tau.
Aku Sayang kamu, tulus.
Meski Perbedaan kita jadi jurang pemisah yang dalam.

Ngga ada sedikitpun perasaanku buat Dia...

Penuh seluruhnya buat kamu.

Oke, aku tau..


" Ku menjauh hanya untuk berfikir"

Itu jawaban kamu. Aku yakin.. Kamu pasti bakal jawab gitu atu kalo ngga...

" Aku mau belajar, fokus buat UAS"

Well, belajar buat UAS, bukannya dulu, kita juga sering belajar bersama? Selalu bersama?

Inget moment 1 November?
Kita jalan bareng dengan tema nyari buku Mikro Ekonomi-nya Samuelson?
Sepanjang Jalan Semarang, kita telusuri, dengan penuh canda.

Kamu memberiku sisi aman, tahu gak cuma sama kamu aku ngerasa dilindungi.

Terus inget tanggal 11 November?

Kamu nemenin aku buat ngehadirin acara lomba modellingnya adekku..???
Di SMKN 6 Surabaya?
Kamu bela-belain pulang ujian BKK, buat nemenin aku yang lagi badmood setengah mati,
Iya Badmood efek kemarennya, (Kamu boncengin cewek. yang aku ngga pernah tau ato kenal sekalipun.)
Padahal waktu itu, kamu tahu, Mendung gelap banget, yang tandanya mau hujan. .
Eh, itu hujan pertama yang aku rasain di Surabaya, dan aku ngerasain hujan itu sama kamu.

Ya, dan kamu berhasil...
Berhasil bikin aku semakin terjerat sama kamu.

Padahal, Kamu tau

Mati-matian aku menyangkal, Tentang perasaan ini, Tentang aku yang mulai jatuh dan mencinta sama kamu,
Tentang aku yang cemburu ketika kamu bisa tertawa lepas dengan wanita lain.

Aku Hanya ingin Berfikir Realistis..

Bahwa "kita" Ngga bakalan mungkin jadi kenyataan

"Kita" cuma bisa seperti ini., sebatas Teman

"Aku dan Kamu " ngga akan bisa jadi satu kata. jadi "Kita"

Banyak pemisah diantara kita..
Perbedaan Keyakinan.. Iya, itu yang membuatku ingin marah, Marah terhadap para leluhurmu. :D
konyol kan?

" Kuakhiri, Namun tak Berakhir, 
                     Kuhindari, Hati tak Ingin Berpisah..."


:'(.. :')

December 02, 2013

Aku DIAM dan Aku MENGAMATIMU

Aku diam.
Aku tak bersuara..

Tapi, bukan berarti aku tak memendam.
Aku mengamati.
Memperhatikan apa yang menjadi favoritmu, dan apa yang kamu sukai.

Aku Dingin terhadapmu, aku akui itu.. karena aku ....
Tak ingin kamu tahu apa yang ada di balik selimut es ini..

Aku diam, dan aku mengamatimu,

Menahan sakit hatiku ketika kamu acuhkan aku. Berpura-pura seakan tak ada yang terjadi.

Aku diam tapi mendengarkanmu.
Mendengarkan celotehanmu tentang dia, sang Ratu yang kamu cintai.
Yah, kamu memang tak mengatakan kamu menyukainya,
Tapi semua terdengar dari suaramu, caramu menyebut namanya dan berulang-ulang.
Itu.

Aku diam tapi juga melihatmu.
Melihat setiap sisi pandanganmu, Mencoba berpikir dengan sudut pandangmu.
Melihatmu mencuri pandang kepadanya, aku tahu itu.
Melihatmu mencoba berbagai peluang yang muncul saat bersamanya,padahal disitu ada aku.
Aku yang Menyimpan Rasa Padamu.

Baiklah sebut aku gila karena telah jatuh hati padamu.
Sebut aku tak waras karena aku mencintaimu dari kebaikanmu.
Sebut aku Bodoh. Karena tetap diam istirahat ditempat, dan mengamatimu dari bangku cadangan.
Layaknya pemain sepakbola yang tak berbakat.
Ya itu aku.?!
Aku tak cukup berbakat untuk menarik minatmu.
Membuat otak anehmu itu berubah memikirkan aku untuk setiap waktu.
Bukan hanya pada saat kamu butuh bantuanku

Oke mungkin aku egois.

Tapi sedikit Bahagia ketika kamu datang padaku saat kamu benar-benar membutuhkan.
Aku bahagia, menjadi tempat rujukanmu ketika kamu bingung, kesusahan.

Biarlah aku jadi rumah singgahmu,
Rumah singgah yang selalu ada disaat kamu lelah, penat, marah, sakit, bingung.

Aku mencintaimu. dan rasaku takkan mudah berpaling begitu saja.

Karena hanya kamu yang berhasil mengalihkan aku dari duniaku yang lalu.

Jika aku terlahir kembali
Inginku hanya satu
Mengenalmu lagii
Menyayangimu dan memilikimu..
Yang sudah mencuri hati ini

Aku ..
Lebih baik berada pada situasi, dimana
Engkau ada didalamnya
Xilografi namamu sudah terukir dalam hatiku
Akhirnya aku sendiri yang memendam rasa ini
Namun, apabila situasi berubah
Denganmu, hanya denganmu.
Epilog kisah ini ingin ku akhiri
Rasaku, akan terus bersemanyam disini hingga kau tersadar.

:)