Dahulu sebelum Cahaya Illahi menyinariku dan menyadarkanku, Aku
bukanlah orang yang tau dan mengerti Agama. Aku adalah seseorang yang
selalu bertindak sesuai keinginan hatiku, meskipun hal itu selalu
menuntunku ke dalam Masalah dan selalu semakin jauh dari Jalan-Nya. Aku
menganggap pengajian itu adalah hal kuno dan ajang ngerumpi ibu-ibu
sambil promosiin anak cowoknya. Kegiatan Remaja Masjid adalah hal yang
membosankan, dan pakaian muslimah itu merupakan hal yang dapat merubah
imej populerku jadi kampungan. Gaya metal dan funky yang selalu aku
banggakan.
Aku yang dahulu selalu anti jika diajak teman sesama
muslim untuk ikut datang ke majelis-majelis pengajian, " Aku ada acara"
atau " aku lagi Malas.. " dalih ku jika mereka mengajakku. Mereka hanya
berkata, "oh ya udah Nand, kami berangkat dahulu.." dengan tersenyum.
Di
saat mereka semua Khusyu' dengan kalam-kalam Allah. Aku dengan
bangganya pergi ke tempat" hiburan malam yang bisa ku bilang sekarang
adalah sarang Syaithan.. Hidup dikelilingi Kepulan asap rokok,
candaan-candaan tak senonoh, tertawa terbahak, berpacaran bukan lagi hal
yang melanggar norma, hidupku penuh Maksiat dahulunya. dan bodohnya itu
adalah hal yang kuanggap keren. Tapi untungnya saya masih tahu batasan.
aku tak pernah lupa waktu jika bermain meski aku pulang malam, tapi aku
tak pernah pulang pagi..
Sampai dirumah omelan papa & mama hanya lewat ditelingaku tanpa pernah mampir di otak terlebih dahulu.
mungkin kalian membaca catatanku ini dengan ber Istigfar berulang kali. tapi memang itulah kenyataannya.
Mama dan Papa hampir putus asa mendidikku.
bahkan hampir setiap hari kudengar Mama Menangis sambil berdoa, memohon agar aku disadarkan. tapi tak kunjung sadar..
Beliau selalu dan selalu mengingatkan ku untuk Shalat Fardhu, tapi tak kulakukan.
Gelar Lulusan Madrasah Tsanawiyah pun hanya jadi gelar. Pelajaran yang kudapat disana pun hanya tinggal kenangan.
Aku tak peduli keadaan sekitar, yang ku pedulikan adalah kesenanganku dan nafsu duniaku karena rayuan Syetan.
Kepercayaan orang tuaku pun memudar terhadapku..
Hal
itu terus berlanjut hingga pada liburan kemarin Kenaikan kelas 3, aku
menghabiskan waktuku di rumah Kakak Sepupuku. Niat awal stay on there
hanya 1 hari 1 malam.
tapi ternyata aku ketagihan stay on disana karena, pertama, suasananya nyaman.
kakakku
siap sedia kalau aku butuh apa-apa. ketiga, ia memberiku buku-buku
bagus, dan mulai mempengaruhi aku memberi tahu aku islam yang
sebenarnya. bagaimanakah seorang muslimah itu, selama ini aku sendiri,
selalu merasa sendiri karena di hatiku aku tak pernah menyadari adanya
Allah. Ia berhasil meng Islamkan aku kembali, dengan taktik sederhana
yaitu melalui buku, entah beliau tahu atau tidak kalo aku mudah
terpengaruh melalui buku,
Aku selalu nyaman berada disampingnya, entah karena sifatnya yang mengayomi atau kesabarannya?
kedua,
aku mulai terketuk saat mendengarkan beliau mengaji disampingku. entah
kenapa aku merasa sedikit kecewa ketika beliau berhenti membaca.
Beliau
juga yang mulai mendekatkan aku dangan temanku di SMA yang ikut
kegiatan Kerohanian Islam. aku sedikit demi sedikit mulai terbawa..
bahkan di hari kepulanganku, Beliau membawakan 2 buah buku yang aku suka
dan sebuah Al qur'an, yang selalu beliau baca setiap hari selembar.
Beliau selalu mengingatkan aku agar tak menyerah. dan selalu Istiqomah dengan gayanya seperti Mas Gagah (tokoh novel)
"Nanda
insyaf, Istiqomah, Huh,Huh,Huh," selalu beliau berkata seperti itu yang
herannya selalu membangkitkan semangatku. :) thanks a lot my brother.
Aku
merasa tenang dan tak sendiri akhir-akhir ini, dan aku mulai menjejali
diriku dengan pengetahuan agama. dan Alhamdulillah perubahanku ini
didukung oleh banyak orang, meski awalnya Orang Tuaku selalu menguji
Imanku.
Especially Thanks for My Lord, Allah SWT
thanks to my Greatest Brother,Mas Eko Prastyo :)
My Parents, mom and pa
My supportter Ukhti Galih:)
:)
Big Love to All..
Salam Ukhuwwah Islamiyyah.
Semoga pengalaman ini bisa jadi renungan untukku dan menjadi contoh bagi yang lain. :)