December 15, 2012

Masih Ada Senja di Ufuk Barat

Di Ufuk timur dari sisi senduku
Kau berdiam menatap mentari
Meski silaunya menusuk mata
Entah kenapa, kau betah?!

Juga disana
Di sudut sana
Dari seribu dongeng yang ada
Kau lebih suka memagut kisahmu?!
Meski itu membunuh kamu?!
Kamu tetap bertahan
Bahkan masih sempat tersenyum

Aku sempat berpikir
"Kamu Bodoh!"
Aku tahu
Manusia Hanya bisa berharap..
Tapi, Bukan untuk menyiksa diri?!
Tapi, kamu lebih peduli
Pada seonggok batu di sudut sana?!
Katamu, Bukankah hidup itu untuk berharap?
Meskipun peluangnya hanya 0,1%?

Aku terhenyak, Padamu,
Terkadang, Sang Malam mengusikku
Memberikan kehangatan dalam heningku
Yang seharusnya itu oleh kamu,
Tapi senja lebih menarik, daripada kelam.

Hahaha....
Aku terganggu juga..
Aku juga Bodoh?!
Harapan membodohiku
Cinta membodohiku
Bukannya Benci, Tapi malah Terjerat

Padahal, jika kamu mau menyadari,
Apa yang terjadi itu, 
Terjadi di depan?!
Masih ada detik-detik kecil 
Menunggu untuk Dilangkahi,, 
Salah?! 
Detik-detik kecil itu tak pernah menunggu
Mereka terus berlari 
Bahkan sampai Kita tak sanggup berlari lagi,

Seharusnya,
Bukan untuk melongokkan kepala 
Pada sisi lalu lagi,,
Padahal....


Jika kamu sadari, Mau menyadari
Ada titik-titik hujan 
Yang terjatuh demi kamu..

Tapi kamu tak peduli,
Dan tetap termangu 
Pada bulan yang di pucuk
Menatap, Mengenang seonggok batu.

Keyakinan terkadang bisa membunuh,
Kebutaan terkadang menyurukkan kita,
Tapi kamu tersenyum,
Menganggap itu rintangan. 
atau bahkan 
Kebodohanmu?

Kamu ingin seperti merpati, katamu?
Kamu terima diperlakukan seperti itu?
Dianggap angin lalu oleh mentarimu?

Tapi aku tidak?!
Aku Tak Bisa?!
Sampai di sudut tahun ini,
Kamu masih jadi merpati bagi batu itu,
Dan di sudut tahun ini, Aku
Hilang....


No comments:

Post a Comment