March 28, 2013

TeruntuK Kamu Makna Hidupku..

Teruntuk kamu,
       Yang dinamamu terdapat sebuah senyuman, dan makna hidupku.

Berjuta kata dan bait puisi telah kutuliskan padamu.
     Juga beribu alunan sonata yang ku alunkan dalam kebimbanganku menujumu. Dengan derai air mata kebimbangan.

               Tentang dua pilihan rumit, dan segala tetek-bengeknya.
- Meninggalkan kenanganku bersama sang Mentari
                                atau
- Kembali bersembunyi dan mengasingkan diri bersama indahnya malam?

 Aku tidak ingin jatuh dalam sakit hati yang sama untuk ketiga kalinya, lagi.

1. Bersama sang Bintang yang indah,

    2. Bersama Sang Matahari dan sinarnya yang menyilaukan

          3. Dan aku juga tak ingin Sang Malamku, menciptakan lubang yang sama di hatiku.

Tidakkah sama? Kertas putih kecil yang ditumbuk berkali-kali dengan pelubang kertas itu dan sebuah hati yang ditumbuk berkali-kali dengan pedang perpisahan?

      Pertanyaannyan adalah, bagaimana kalau kamu jadi aku?
Mana yang kamu pilih?
Yah, Kamu yang lebih berhak, pilihan ditanganmu?
Pilihan sepenuhnya ditanganmu, kecuali, kalau kamu menyerahkann surat  kuasa padaku untuk mewakilimu memilih.

         Dear senyumku,
     Mungkin bagi sebagian besar manusia didunia ini, memasang topeng adalah pekerjaan yang mudah tidak menghabiskan banyak tenaga dan pikiran. Ya, kata orang itu mudah.
      Tapi, bisakah kamu memasang topeng senyuman yang terbuat dari senyum di wajah aslimu sendiri? sementara disaat itu kamu sangat ingin menangis  ?
Kusangsikan kamu menjawab " MUDAH SAJA".

Baiklah, bahkan sebagian besar dari mereka juga berpendapat..
      Hidup adalah panggung sandiwara, dimana di dalam kehidupanmu kamulah aktornya utamanya."
Penuh dengan topeng-topeng memuakkan, yang terlihat sangat kokoh dan kuat padahal sebenarnya itu adalah karet yang sangat lentur. Mudah sekali dirusak.
    Sama seperti kamu yang mencoba kuat padahal hatimu sudah jadi debu. Airmata yang menggenang disudut matamu, Kamu, menelannya lagi dengan senyuman bodoh itu.


          Ya, Dear Senyumku, Mungkin sekarang kamu masih dibayang-bayangi sosoknya..

        Ku tanyakan padamu, pada hati kecilmu,
                   " Apa indahnya, cinta yang dibayang-bayangi ke egoisan?"

Teruntuk senyum, dan makna hidupku.....

No comments:

Post a Comment