January 17, 2013

Sang Mentari Pengabai..

Aku tidak begitu mengerti akan jalan pikiranmu..Kau datang ketika membutuhkan, pergi ketika sudah mendapatkan apa yang kau inginkan..Kadang kau anggap aku special bagimu, tapi kadang kau anggap aku bukan siapa-siapa bagimu..

Begitulah yang aku rasakan terhadapmu,
Ketika mentariku Pergi dan tak mau kembali
Hidupku Beku!
Menjadi resah karena tak ada lagi penghangat hati yang aku banggakan.
Selalu aku rindukan, tetapi
Kamu memilih pergi karna rasa bersalahmu sendiri,
Dan mungkin juga hatimu masih pada Sang pembuat hujan?

Kamu yang aku anggap sang mentari,
Perlahan-lahan menjauh, memilih berkelana di luar sana, meski tetap bertumpu dan berharap pada hujan.
Sakit memang pertautan hati nyang tak bisa bersatu,
Meski si senja tetap di dekatku, masih saja aku lebih berpihak pada matahari,
Apapun bisa aku lakukan hanya untuk menulis sebait kecil puisi untuk sang mentari.

Mengikuti kemana ia pergi ,
Sang mentari meski banyak hal yang menghalangi ku, bertemu denganmu,
Aku masih tetap berharap hati mu akan berakhir denganku.
Meski Aku hanya sebuah Malam untukmu.


No comments:

Post a Comment